Thursday, August 28, 2014

Antri Pertamax

Sedang ramai di dunia maya tentang mahasiswi S2 nekat menyerobot antrian untuk membeli pertamax dan tidak dilayani oleh petugas SPBU (SPBU yang saya maksud di sini adalah SPBU Pertamina). Saya tidak menyoroti tentang kicauan mahasiswi tersebut di path (entahlah, kalau di path namanya kicauan juga kayak di twitter? rofl) dan berbagai macam respon hujatan yang lebih kasar dari penghuni socmed lain kepada mahasiswi tersebut, akan tetapi saya ingin mengkritisi soal antrian BBM di SPBU.

Pemerintah sangat menganjurkan pengguna kendaraan bermotor yang merasa mampu untuk beralih ke BBM non-subsidi, akan tetapi usaha untuk mewujudkan hal tersebut sangatlah minim. Sepengetahuan saya, usaha yang tampak adalah tentu saja memasang iklan di berbagai media elektronik atau cetak, membuat spanduk ajakan di berbagai SPBU serta mencetak ajakan untuk menggunakan BBM non subsidi di struk pembelian BBM. Bukannya menuduh usaha tersebut tidak efektif, akan tetapi yang terjadi adalah subsidi untuk BBM semakin bertambah saja setiap bulannya.

Menurut pendapat saya, untuk mengajak pemilik kendaraan bermotor beralih ke BBM non subsidi, bisa dengan cara memberikan value added service semacam:

  1. Pembeli BBM non subsidi diberikan jalur antrian eksklusif. Sudah banyak SPBU yang mempunyai kebijakan seperti ini, namun SPBU semacam itu hanya sebagian kecil saja dari total populasi SPBU di Indonesia. Di jogja sendiri SPBU yang mempunyai jalur BBM non subsidi (untuk motor) salah satunya ada di sebuah SPBU dekat Amplas ke arah solo.
  2. Ada petugas tambahan yang membersihkan entah itu motornya, spion, helm atau kaca mobil ketika kendaraan melakukan pengisian BBM. Kalau tidak salah, SPBU saingan sudah menerapkan layanan semacam ini.
Kira-kira, apalagi hal yang bisa mendorong pengguna kendaraan bermotor berpindah ke BBM non subsidi tentunya selain dengan cara menaikkan pendapatan perkapita penduduk Indonesia :v

Ma'mum Masbuk

Jadi tergelitik melihat pemandangan ketika sholat baik di musholla deket rumah ataupun masjid di kantor ketika ada ma'mum masbuk. saya mencoba share pengalaman saya dulu ikut lomba tata cara sholat berjamaah pas SD khususnya tentang ma'mum masbuk ini.

1. Jamaah terdiri dari 1 imam dan 1 ma'mum 


ma'mum berada di samping kanan imam dengan posisi sedikit di belakang (tidak sejajar atau malah lebih depan daripada imam)

2. Datang 1 ma'mum masbuk

ma'mum kedua mengambil posisi di samping kiri imam sejajar dengan ma'mum pertama

3. Datang ma'mum masbuk kedua

ma'mum ketiga mengambil posisi persis di belakang imam dengan mengambil space yang cukup untuk sujud kemudian menepuk pundak ma'mum 1 dan 2 untuk mundur kebelakang sejajar dengan ma'mum ke-3

Demikian aturan ma'mum masbuk sepanjang ingatan saya, ada koreksi?


Saturday, May 31, 2014

I Am No Longer Superhuman

Terhitung mulai 6 Juni, saya bukan lagi seorang manusia super. ya, terhitung mulai tanggal 6 Juni minggu depan saya melepaskan profesi saya sebagai seorang programmer untuk menjadi seorang manusia biasa. Setelah hampir 5 tahun menekuni profesi ini (sejak 22 Juni 2009) dan telah banyak merasakan pahit-manisnyapahitnya menjadi seorang programmer saya merasa inilah saatnya move on dan menekuni sisi lain dari IT.
Selamat tinggal masa-masa bekerja dari mana saja, dari KFC - warung gresikan. Selamat tinggal masa-masa bekerja memakai baju model apapun, dari kemeja - koloran saja. Selamat tinggal masa-masa bekerja kapan saja sesuai keinginan saya, dari subuh - ke subuh lagi. Pekerjaan ini telah membuka wawasan saya baik secara teknikal maupun secara sosial, bahwa selalu ada cara untuk mencapai target kita. Pekerjaan ini bahkan sudah membawa saya menikmati gaji bulanan hampir 8-12 kali lipat gaji UMR surabaya, jadi untuk adik-adik saya yang menekuni profesi ini, jangan pernah merasa seorang programmer has no money, kamu bisa mendapat gaji berapapun yang kamu inginkan dengan strategi yang tepat.
OK, stop bergalau ria, lalu kemana saya akan melanjutkan karir saya? Sejalan dengan kondisi saya sekarang yang sedang belajar manajemen IT, maka saya memutuskan untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan ilmu yang saya dapat (meskipun di kuliah saya ga ngerti juga materi apa yang sedang diajarkan). Setelah menimbang-nimbang, saya memilih mengikuti seleksi pegawai PT Terminal Teluk Lamong sebagai IT Documentation/IT Implementator. PT apakah itu? tentu tidak banyak kawan-kawan yang mengetahuinya karena perusahaan tersebut baru saja dibentuk. Silahkan mengikuti link berikut untuk lebih detailnya:

atau silahkan menonton video berikut:
Ya, ini adalah proyek prestisius Pelindo III dengan pemerintah yang memiliki nilai strategis yang sangat besar. Untuk pertama kalinya di Indonesia akan muncul terminal berkonsep Green Port dan all computerized system untuk semua proses bisnisnya.Hampir dapat dipastikan terminal ini akan memakai gas dan listrik sebagai penyuplai energinya termasuk untuk truk container yang masuk pelabuhan serta paperless system untuk kegiatan operasionalnya. bahkan untuk payment nantinya semua online tanpa perlu melakukan pembayaran secara fisik.
Target utama proyek ini sangatlah strategis, yakni merebut posisi singapura sebagai pusat bongkar muat peti kemas di Asia Tenggara. Tahukah kawan-kawan sekalian kalau di Indonesia masih belum ada pelabuhan yang bias menampung mothership atau kapal ukuran besar? jadi kondisi sekarang, kapal-kapal tersebut turun jangkar di singapura dan memindahkan muatannya ke kapal yang lebih kecil lalu baru disebar ke seluruh penjuru Nusantara. Berapa cost yang harus ditanggung untuk itu? maka dibangunlah Terminal Teluk Lamong untuk memotong jalur tersebut sehingga kapal besar bisa langsung masuk ke Indonesia. Menarik bukan?
Kembali ke pekerjaan saya, job desc saya nanti ialah membuat policy system/IT Governance berbasis COBIT & ITIL dimana saya bahkan tidak tahu harus memulai darimana membuat system tersebut bwahahaha. Termasuk didalamnya tugas sebagai IT auditor harus saya lakukan. Dan di job position tersebut cuma saya staffnya bwahahha, bisa dibayangkan bagaimana nanti saya harus kerja rodi (dengan gaji yang jauh dari gaji saya sekarang tentunya rofl).
Semoga pekerjaan baru ini menambah wawasan bagi saya bagaimana melihat IT sebagai suatu system dan bagian penting dalam sebuah perusahaan, bukan cuma view secara terbatas di pekerjaan saya sebelumnya.

Friday, May 23, 2014

Harta Karun : Lagu Anak Indonesia

Saya menemukan harta karun ini kawan-kawan untuk anak kita nanti. saya kasih link ke web aslinya karena domain .jw.lt tidak bisa dishare di FB

http://tri3nid4d.jw.lt/mp3/indo/anak/index

Kalau nanti ini menjadi dead link, saya akan reupload file2nya di blog saya sendiri.

ENJOY!!!!

Monday, March 31, 2014

[WTS] Canon 60D + EF-S 10-22mm

Dijual!!!

Canon 60D ex-DS

  • Garansi habis bulan Januari 2014
  • Soft use alias jarang dipakai, body mulus semulus mulusnya, ngedoff + njeruk. Shutter Count 5ribuan (saya cek pakai magic lantern, cek foto)
  • Kelengkapan seperti baru, box, kuitansi2, buku2, kartu garansi DS, kabel2, charger ada semua, bahkan strap ori Canon-nya masih tersimpan rapi di boxnya (saya pakai strap third party)
  • Kondisi baterai sangat prima, like new.
  • Bonus Transcend 16GB class 10
Canon EF-S 10-22 mm
  • ex-DS, garansi habis bulan Maret/April 2014 kalau ga salah liat (blm saya cek lagi di box)
  • Barang mulus soalnya memang jarang dipakai :hammer:
  • Kelengkapan persis seperti baru, lensa, box, buku, kartu garansi DS ada semua. termasuk di dalamnya Front + Rear Cap.
  • No dent, no scratch, no fog, no dust, no fungi, all like new!
Ga dijual terpisah, hanya melayani COD, no kirim-kirim. COD hanya di Surabaya Timur, tepatnya di sekitar ITS Surabaya/Pakuwon City pas jam kerja (09.00-16.00)  atau di Gresik di akhir pekan (sabtu/minggu).

Harga Nett - No nego, Rp. 12.500.000

Tanya-tanya atau mau minta penampakan kardus, kartu garansi, angle lain kamera silahkan hubungi via SMS/WA 081339621240.

Thanks.

Berikut beberapa penampakannya (lebih jelasnya pas CODan yah).

Shutter Count: 5ribuan
Sitimewaaaa
Bersama 10-22
Tampak samping

Saturday, March 15, 2014

Long Journey

Alhamdulillah setelah kurang lebih dua tahun "berusaha" untuk mendapatkan keturunan, akhirnya kami diberikan rahmat dan rizki dari Allah SWT. postingan ini tidak bermaksud untuk menyakiti pasangan di luar sana yang sekarang sedang berusaha untuk mendapat keturunan (karena terus terang ketika kami dalam proses usaha, sering merasa "iri" ketika melihat teman-teman yang sudah dikaruniai anak dan melihat foto anak-anak mereka seliweran di FB. saya sendiri percaya teman-teman tidak ada yang bermaksud memamerkan anak, cuman kadang-kadang banyak pasangan seperti kami yang kurang beruntung belum mendapat keturunan, merasa "terpukul, sedih dan kadang tertekan" ketika melihat foto-foto tersebut).

Kami disini bermaksud sharing tentang usaha kami hingga istri bisa hamil (sekarang sudah 12 minggu insyaAllah). Pertanyaan: kenapa kami tidak bisa secepatnya dikaruniai anak?. banyak teori yang bisa kami sampaikan disini.

Dari sisi istri, trnyata istri terdeteksi terserang virus toxoplasma ketika pernikahan kami sudah berjalan sekitar 8 bulan. entah saking parahnya sehingga tidak ada tanda-tanda istri pernah telat datang bulan. cara kami menanggulangi masalah ini dengan berkonsultasi dengan dokter dan harus terapi obat selama sekitar 6 bulan (!!!). alhamdulillah virus toxo berhasil diminimalisir hingga batas minimum. Kenapa istri bisa sampe terserang toxo? disinyalir berasal dari lingkungan kos istri ketika bertugas di Rembang, Jawa Tengah. disekitar kos terdapat banyak kotoran kambing hingga kotoran kelelawar (maklum di desa) yang bisa jadi medium penularan virus toxo tersebut. Oke, masalah toxo selesai, tapi kok masih belum bisa hamil juga? kemungkinan kedua adalah kecapekan. Istri harus bertugas di PLTU yang menuntut dia seringkali pulang jam 7-8 malam tiap harinya, dan hampir setiap weekend dia harus kuliah S2 di MM Unair, jadi bisa dibayangkan bagaimana kondisi psikis dan fisik istri saya. Setelah istri sudah tidak ada kuliah (tinggal thesis) dan situasi workload kantor sudah mereda, masih belum bisa hamil juga, berarti bisa jadi masalah juga ada pada suami.

Friday, March 7, 2014

Seberapa Berharganya Waktumu?

http://asiaexpatguides.com/wp-content/uploads/2013/12/macet.jpg
Seminggu ini sudah merasakan bagaimana menghabiskan 3-3.5 jam dijalan untuk pergi pulang dari rumah mertua di Gresik ke tempat kerja di Surabaya. Ya tempat kerja, saya sudah menemukan tempat bekerja yang mengasyikkan di Surabaya, dimana disana saya bisa bertemu dan berdiskusi dengan rekan seprofesi meski kami berbeda project. pada intinya saya cuman numpang kerja sih :D. Saya menumpang kerja di kantor PT. Republik Lentera Mandiri yang mempunyai produk software akuntansi canggih mbsoft http://softwareasyik.com/. (promosi2).

OK kembali ke topik. 3.5 jam, apa yang bisa anda lakukan dalam waktu 3.5 jam sehari?. kalau saya:
  • Istirahat/Tidur, implikasinya sangat jelas, mengambil waktu istirahat untuk mobile mengakibatkan tubuh harus beradaptasi (alias tepar)
  • Bekerja, 3.5 jam berarti hilang lah pendapatan saya sebagai kuli, 3.5 jam berarti hilang sekitar 300rb pendapatan potensial saya (blak2an saja ngitung rate disini berhubung akan bisa dinilai berapa total loss yang harus saya bayar, sekalian promosi, klo butuh tenaga kuli saya segituan lah ya).
  • Belajar, 3.5 jam perhari mungkin cukup untuk membantu saya mempelajari Statistics yang dari jaman kuliah S1 dulu tidak bisa saya kuasai.
  • Membaca, ya sejak bulan lalu saya berusaha untuk rutin membaca apa saja, mengingat tampaknya kemampuan otak saya semakin menurun.
  • Berinteraksi dengan istri dan calon anak.
  • Beribadah, setelah saya jalani seminggu ini, waktu saya untuk mengaji menjadi hampir 0, karena rasa capek membuat saya memilih tidur awal.
3.5 jam perhari x 5 hari seminggu x 52 minggu setahun: 910 jam. dimana dalam waktu 910 jam saya bisa mendapatkan waktu istirahat yang cukup atau +- 80 juta rupiah atau waktu untuk belajar atau menambah wawasan apa saja dengan membaca atau waktu bercengkerama dengan anak dan istri.

Saya tidak bisa membayangkan teman-teman saya di ibukota yang bisa menghabiskan waktu 4-5 jam di jalan. Menurut anda, berapa idealnya waktu yang dibutuhkan untuk pulang pergi dari tempat kerja ke rumah?