Alhamdulillah setelah kurang lebih dua tahun "berusaha" untuk mendapatkan keturunan, akhirnya kami diberikan rahmat dan rizki dari Allah SWT. postingan ini tidak bermaksud untuk menyakiti pasangan di luar sana yang sekarang sedang berusaha untuk mendapat keturunan (karena terus terang ketika kami dalam proses usaha, sering merasa "iri" ketika melihat teman-teman yang sudah dikaruniai anak dan melihat foto anak-anak mereka seliweran di FB. saya sendiri percaya teman-teman tidak ada yang bermaksud memamerkan anak, cuman kadang-kadang banyak pasangan seperti kami yang kurang beruntung belum mendapat keturunan, merasa "terpukul, sedih dan kadang tertekan" ketika melihat foto-foto tersebut).
Kami disini bermaksud sharing tentang usaha kami hingga istri bisa hamil (sekarang sudah 12 minggu insyaAllah). Pertanyaan: kenapa kami tidak bisa secepatnya dikaruniai anak?. banyak teori yang bisa kami sampaikan disini.
Dari sisi istri, trnyata istri terdeteksi terserang virus toxoplasma ketika pernikahan kami sudah berjalan sekitar 8 bulan. entah saking parahnya sehingga tidak ada tanda-tanda istri pernah telat datang bulan. cara kami menanggulangi masalah ini dengan berkonsultasi dengan dokter dan harus terapi obat selama sekitar 6 bulan (!!!). alhamdulillah virus toxo berhasil diminimalisir hingga batas minimum. Kenapa istri bisa sampe terserang toxo? disinyalir berasal dari lingkungan kos istri ketika bertugas di Rembang, Jawa Tengah. disekitar kos terdapat banyak kotoran kambing hingga kotoran kelelawar (maklum di desa) yang bisa jadi medium penularan virus toxo tersebut. Oke, masalah toxo selesai, tapi kok masih belum bisa hamil juga? kemungkinan kedua adalah kecapekan. Istri harus bertugas di PLTU yang menuntut dia seringkali pulang jam 7-8 malam tiap harinya, dan hampir setiap weekend dia harus kuliah S2 di MM Unair, jadi bisa dibayangkan bagaimana kondisi psikis dan fisik istri saya. Setelah istri sudah tidak ada kuliah (tinggal thesis) dan situasi workload kantor sudah mereda, masih belum bisa hamil juga, berarti bisa jadi masalah juga ada pada suami.
Dari sisi suami, ketika load kerja dan kuliah istri menurun, saya "terpaksa" harus pindah kerja ke Jogjakarta karena kantor memerintahkan saya untuk mengisi posisi di kantor baru di kota tersebut. nah, commuting tiap wiken harus saya jalani Rembang-Jogja dan akhirnya Gresik-Jogja karena sekitar bulan September 2013 istri dipindah ke kantor Surabaya. Dan karena merasa capek dan tidak tahan terus-terusan berpisah, maka saya mencari jalan supaya bisa serumah dengan istri lagi dan alhamdulillah lagi-lagi Allah SWT memberikan jalannya. saya bisa mendapatkan pekerjaan yang memungkinkan saya tinggal serumah lagi dengan istri. Selama 4 bulan saya menghabiskan waktu bekerja di kantor Jogja. nah, setelah serumah, akhirnya saya memutuskan memeriksakan diri ke dokter Andrologi di Gresik dan oleh dokter saya dianjurkan melakukan tes sperma dan trnyata hasilnya mengejutkan. Sperma saya dinyatakan tidak sehat dengan tipe sperma teratozoospermia (http://en.wikipedia.org/wiki/Teratospermia). Sungguh hasil yang sangat mengejutkan mengingat dari luar kondisi fisik saya tidak ada masalah pun saya rajin berolahraga. akhirnya saya harus mengikuti terapi suntik dan obat serta terapi tomat, ya, terapi tomat, dimana saya tiap hari harus mengkonsumsi minimal 4 buah tomat yang direbus minimum 15 menit (lebih lama lebih baik). (thanks to Allah, akhirnya saya terbebas dari minum satu gelas penuh jus tomat tiap pagi)
Setelah terapi berjalan dua bulan, masih belum ada tanda-tanda kehamilan, akhirnya kami mencoba cara alternatif. Kakak saya di Jember berhasil hamil setelah rahimnya dipijat. tukang pijat ini lumayan terkenal secara words of mouth karena telah berhasil membantu pasangan yang tahunan belum mempunyai anak tapi setelah sekali atau beberapa kali pijat ternyata bisa menghasilkan efek positif. Alhamdulillah setelah sekali saja dipijat bulan depannya istri saya terlambat datang bulan dan positif hamil ketika melakukan test mandiri menggunakan test pack.
Yang bisa diambil dari pengalaman kami:
1. Kalo kata D'Masip, jangan pernah menyerah untuk berusaha dan selalu berdoa. InsyaAllah selalu ada jalan bagi pasangan yang mau berusaha semaksimal mungkin.
2. Periksa kondisi masing-masing kalau bisa jauh-jauh hari sebelum tanggal pernikahan. Pemeriksaan ini bukan bermaksud untuk "menggagalkan" acara perkawinan ketika salah satu dari pasangan terdeteksi bermasalah, akan tetapi lebih kepada usaha awal untuk mendeteksi masalah sedini mungkin.
3. Dari sisi suami, jangan merasa gengsi atau malu untuk memeriksakan diri, ukuran kejantanan anda bukan dilihat dari tingkat kesuburan anda apalagi dilihat dari "ukuran" :hammer:. paling tidak dengan memeriksakan diri anda bisa mendeteksi masalah yang tidak terlihat serta sedikit membantu meringankan psikis istri, karena bisa jadi istri merasa sebagai pihak yang "paling tertuduh" ketika kesulitan mempunyai keturunan.
4. Selain jalur medis, juga ada jalur non medis yang bisa dicoba. sepanjang itu halal dan sesuai syariat, silahkan dilakukan sesuai keyakinan.
mungkin teman-teman lain bisa memberikan tips?
Akhir kata, selalu semangat untuk berusaha dan berdoa bagi pasangan diluar sana yang masih belum dikaruniai keturunan, dan cepatlah menikah bagi para jomblo, tutupen botolmu, tutupen oplosanmu, emanen waktumu!
Appendix:
our son/daughter to be
|
Minggu ke-4 |
|
Minggu ke-6 |
|
Minggu ke-9, organ mulai terbentuk |
|
Minggu ke-12, beberapa organ mulai terlihat, bahkan kami sempat melihat anak kami berguling2 xD |
3 Kommentarer:
wiiii, selamat yaaaa!! *ucapan dari saya dan suami :D*
makasi banyak ya! salam bwt bowo :).
Selamat bro... gaspol remblong abis ini ^^
Post a Comment