Tuesday, December 10, 2013

Apakah Ini Termasuk Kerja Keras?


Sudah seminggu ini saya mencoba bekerja part time diluar jam kerja full time. pekerjaan part time tersebut tidak jauh dari coding dan saya memberikan jatah 4 jam maksimal perhari untuk pekerjaan tersebut.

Apa keuntungan dari pekerjaan part time tersebut?
  • Materi tentu saja, lumayan, pekerjaan part time ini bisa menghasilkan lebih dari 2/3 gaji take home saya di company sebelumnya.
  • Suasana baru. suasana baru tidak mesti dengan cara pindah kantor. Side project trnyata bisa memberi kita semangat baru untuk belajar, apalagi ketika main job kita monoton. dan bekerja dengan orang-orang baru juga bisa membuka wawasan.
  • Belajar, belajar, belajar!. side project ini, meski menggunakan teknologi yang hampir sama dengan main project, ternyata bisa "memaksa" saya untuk belajar dan "mencicipi" beberapa teknologi baru.
Dan tentu saja ada kekurangan:
  • I need more than 24 hours a day!. Yah, implikasinya ketika menambahkan jam kerja adalah jam untuk kegiatan lain jadi berkurang. hampir dapat dipastikan, meski side job saya batasi maksimal 4 jam sehari, pasti ada kelebihan1-1.5 jam untuk persiapan/belajar. jadi rata2 8 + 5, 13 jam sehari saya habiskan untuk bekerja. Kan masih ada 11 jam lagi? trnyata tidak sesimple itu. Setelah saya evaluasi jam kerja saya berada di timespan berikut: 07.00 - 18.00 dan 20.00-00.00, dimana tentu saja diantara jam tersebut saya menyisipkan waktu untuk ishoma. Dan saya bangun jam 04.00 di pagi, jadi bisa dibilang saya cuman bisa tidur +- 4 jam sehari.
  • Waktu berinteraksi dengan istri/keluarga menjadi berkurang. yah ini memang salah satu resiko, ketika mengalihkan waktu ke hal lain, maka akan ada yang dikorbankan.
  • Has no life. Tadinya saya skeptis melihat gambar2 di internet yang menyampaikan bahwa programmer has no life. setelah saya pikir-pikir ada benarnya juga, apabila dengan kondisi sprti saya yakni punya side project. cuman saya sangat-sangat tidak setuju kalau programmer has no money. tapi memang, perbandingan beban kerja programer dengan profesi lain terhadap pendapatan tampaknya tidak berimbang. apakah saatnya ganti pekerjaan? (rofl)
Memang kekurangan di atas tampak berat, cuman mungkin ini yang dikatakan dengan kerja keras. karir sebagai developer merupakan karir yang pendek (di Indonesia). ketika kita berhenti belajar dan membangun skill maka masa depan suram akan tampak di depan mata, isn't it?

Bagaimana mengatasi masalah diatas? weekend harus dimanfaatkan dengan maksimal, sebisa mungkin waktu dihabiskan bersama istri tercinta, entah nonton, ngemol ato jalan-jalan. yang jadi masalah nanti, bagaimana ketika perkuliahan di MTI ITS dimulai? bwahahahahhahaha.

1 Comment:

cheenotz

gua bilangin boss mu

Post a Comment